IMAN dan ISLAM

:: Assalamu'alaikum... ::

~»>Kenapa kita tak bahagia??mengapa kita mudah stress??

mengapa hidup kita terasa sempit??<«

~ Kanapa hidupku tak bahagia, itu adalah pertanyaan umum diri sendiri atau pertanyaan kita pada orang lain. Kita ketahui bersama bahwa sanya Allah yg menciptakan kita dan Allah pula yg mampu mengatur hidup kita, kita memilih mau baik atau buruk, karena itulah pertanyaan kenapa aku tak bahagia adalah salah kita, bukan salah siapa-siapa. ~

Kita salah kenapa tak memilih taat pada Allah, kita salah karena kita jauh dari yang menciptakan kita, kita salah karena kita tidak menjalani hidup sesuai tujuan penciptaan kita, dan tujuan diciptakan manusia adalah untuk beribadah kepada Allah.

Allah azza wa jalla berfirman : "Dan Tidaklah Aku Menciptakan Jin dan Manusia Kecuali untuk Beribadah Kepada-Ku" (Qs.Adz Dzariyat : 56)

Ibadah adalah nama yang mencakup segala sesuatu yang dicintai dan diridhai Allah dari perkataan dan perbuatan baik yang bersifat dhahir ataupun yang batin. Itulah tujuan penciptaan manusia, maka apapun yang berjalan tidak sesuai tujuan maka sungguh akan mengalami kerusakan. Dan manusia yang tidak hidup dalam ibadah kepada Allah, akan mengalami ketidak bahagiaan dalam hidup, dada sesak serasa dunia ini menjepitnya, mudah stress, dll.

"Dan barangsiapa berpaling dari peringatan-Ku, maka sesungguhnya baginya penghidupan yang sempit," (QS. Thaahaa, 20:124)

Kehidupan yang "sempit" ini, atau stres, nama yang diberikan di masa kini, adalah akibat ketidakmampuan orang-orang tak beriman untuk menaati nilai-nilai akhlak yang diajarkan agama.

Maka dari itu mari kita taat pada Allah dan Rasul-Nya,

Seperti menjaga shalat 5 waktu,

memulai sesuatu dengan membaca basmalah,

banyak berdo'a kebaikan,

menjalankan sunnah, dll..

Mau bahagia setiap detik setiap helai nafas? Taalah pada Allah. Kebenaran hanya milik Allah. Oleh : Muhammad al islam. Jaga iman, jaga shalat, jaga akhlak, tutuplah aurat.

♥ mari jadi orang baik

p/s :: mencarilah iman sebab ianya bukan datang dengan sendiriNya